Salurkan Daging Kurban 1445 H pada penerima manfaat


Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, pada tahun 2024 Yayasan griya bina yamuti menerima hewan qurban berupa domba 6 kepala termasuk diantaranya dari Hamba Allah Masjid Agung Kota Sukabumi. Penerima manfaat kali ini meningkat dari tahun lalu pada tahun ini anak-anak yatim dhuafa lebih dari 146 di 12 titik (kota dan Kab.Sukabumi ) penerima manfaat adik-adik binaan maupun warga masyrakat, terimakasih pada seluruh orang baik.

Jazakumulloh khairun katsiraan

Tidak ada satu pun dalam syariat Islam yang nirfaedah. Keagungannya bisa terlihat dari bagaimana syariat Islam mengatur hubungan manusia dengan Khalik dan sesamanya dalam takaran sempurna. Hanya kesombongan kiranya yang membuat seseorang menolak syariat Islam. Kesombongan ini dipicu oleh hawa nafsu dan kepentingan sesaat.

Salah satu contoh kesempurnaan syariat Islam bisa kita lihat dari pelaksanaan ibadah kurban. Ibadah yang dilaksanakan beriringan dengan prosesi haji itu termasuk perayaan besar bagi umat Islam. Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT telah menggantikannya dalam Islam dengan dua hari yang lebih baik dan lebih mulia, yaitu hari raya kurban (Iduladha) dan hari raya fitri (Idulfitri).” (HR Abu Dawud)

 

Jika ditelaah secara makna kata, kurban berarti hewan sembelihan. Dalam syariat Islam, kurban merupakan ibadah berupa penyembelihan hewan ternak (domba/kambing, sapi, dan unta) yang dilakukan sebagai simbol pengorbanan umat muslim. Ibadah kurban dilakukan pada bulan Dzulhijjah dalam penanggalan Hijriah, tepatnya pada 10 Dzulhijjah (puncak Kurban, Ibadah Sarat Makna dan Manfaat ibadah haji) dan tiga hari berikutnya (11, 12, dan 13 Dzulhijjah) atau hari tasyrik.

 

Pada tataran pelaksanaan, ibadah ini sebaiknya tidak dipahami sebatas pemotongan hewan kurban dan memberikan kepada mereka yang berhak menerima. Karena jika itu yang dipahami, kita tidak atau sulit melihat kesempurnaan syariat Islam.

 

Ibadah kurban bila dimengerti makna dan manfaatnya, pasti membuat takjub siapa pun. Bukan hanya meneguhkan keimanan seorang muslim, tapi juga menisbikan pandangan atau tudingan mereka yang antipati terhadap syariat Islam.

 

Sarat Makna dan Manfaat

 

Berikut ini segelintir makna dari ibadah kurban: Pertama, menyebarkan kebaikan dan manfaat bagi orang lain. Daging-daging kurban yang disebarkan tentu bernilai kebaikan dan manfaat bagi orang lain. Oleh karena itu, ibadah kurban punya nilai sosial, bukan hanya bersifat individu seperti salat, zikir, tadarus Quran, atau ibadah ritual lainnya.

 

Kedua, berkurban merupakan tanda seseorang mendekatkan diri dan patuh kepada Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya dalam Surah Al-Hajj [22] ayat 34, “Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserahdirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orangorang yang tunduk patuh (kepada Allah).”

 

Ketiga, mendapatkan kebermaknaan atas harta dari ibadah kurban. Ketika berkurban, secara tidak langsung kita merasakan makna dari harta yang dikeluarkan untuk hewan kurban. Yakni menjadi makna tersendiri dan kebahagiaan bagi kita yang berkurban.

 

Ada pun manfaat berkurban, tidak terlepas dari nilai sosial dari ibadah kurban, yakni:

 

Pertama, menjaga tali silaturahim. Hari raya kurban termasuk sarana menjalin tali silaturahim dengan orang lain. Tidak hanya satu orang, bahkan bisa kepada banyak orang. Menyukseskan kegiatan kurban dibutuhkan kebersamaan dan peranan banyak pihak, yang bisa menjadi sarana pemersatu di antara umat Islam. Tidak ada perbedaan di hari itu, semua muslim berbagi kebahagian untuk sesama.

 

Kedua, mencukupi kebutuhan gizi kaum dhuafa. Bila ditinjau dari aspek kesehatan, kurban bisa membantu memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Mengingat kebutuhan gizi masyarakat di negeri kita ini tergolong tinggi, dan tidak semuanya mampu merasakan manfaat daging. Oleh karena itu, hari raya kurban menjadi salah satu kesempatan bagi masyarakat dari kalangan bawah untuk memperbaiki asupan gizi, terutama yang berasal dari daging sapi dan kambing.

 

Ketiga, memakmurkan masjid. Pemotongan dan pembagian kurban kebanyakan dilakukan di masjid. Saat hari raya kurban, bisa dipastikan setiap masjid ramai dengan aktivitas kurban. Secara tidak langsung, kegiatan ini turut memakmurkan masjid. Masjid dimakmurkan setiap waktunya karena banyak yang melakukan ibadah Salat Ied bersama hingga proses penyembelihan.

 

Keempat, menggelorakan budidaya hewan ternak. Ini adalah manfaat lain yang bisa didapatkan untuk meningkatkan aspek peternakan. Dengan adanya ibadah kurban, maka harus ada hewan yang dikurbankan (disembelih). Peranan para peternak hewan seperti sapi, kambing, dan domba pun menjadi penting dalam membantu terlaksananya kegiatan tersebut. Ada perputaran uang yang tergolong besar dan memicu pemerataan kesejahteraan.

 

Luar biasa bukan makna dan manfaat dari ibadah kurban? Bukan receh atau sekadar hura-hura tanpa arti.


Mari kita isi terus bulan zulhijah 1445H ini dengan kebaikan-kebaikan selepas hari raya idul adha 1445h.


#pedulisesama #peduliyatimdhuafa

#24 hari menuju 1 Muharram 1446H

 

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kegiatan Bulan Desember

Kegiatan Terbaru

SEDIKIT DEMI SEDIKIT LAMA-LAMA JADI SELANGIT

  Kisah Albert Lexia dari Pennsylvania, Amerika Serikat, menggerakkan hati banyak orang. Ia menghabiskan 30 tahun hidupnya sebagai penyemir ...