BEBERAPA CARA MENANAMKAN SIKAP TANGGUNG JAWAB PADA ANAK


BEBERAPA CARA MENANAMKAN SIKAP TANGGUNG JAWAB PADA ANAK


Ikhtiar dalam mendidik anak agar mempunyai tanggung jawab.

Sikap tanggung jawab merupakan perilaku positif yang bisa membawa pelakunya pada kesuksesan. Sikap ini tak hanya harus dimiliki oleh orang dewasa saja, tetapi bisa mulai dibiasakan kepada anak-anak yang masih kecil.

Mengapa? Sebab membangun sikap bertanggung jawab tidak bisa muncul hanya sehari dua hari saja.

Bahkan, membentuk perilaku bertanggung jawab ini merupakan proses pembelajaran sepanjang masa.

Oleh karena itu, memang perlu dibiasakan serta dilatih setiap harinya. Dan waktu yang sangat cocok untuk menumbuhkan sikap bertanggung jawab adalah ketika anak-anak masih kecil. Diharapkan ketika anak sudah dewasa bisa menjadi kebiasan baik dan karakternya.

Orangtua bisa melatih sikap tanggung jawab pada anak dari hal-hal yang sederhana melalui kegiatan sehari-hari. Berikut tipsnya:


1. Memberikan Contoh Terlebih Dahulu

Hal pertama yang harus dilakukan oleh orangtua adalah memberikan contoh atau teladan yang baik kepada anak-anaknya. Anak adalah peniru yang ulung. Mereka bisa meniru perilaku orang-orang di sekitarnya. Hal ini karena anak masih belum bisa membedakan sesuatu yang baik atau buruk.

Oleh karena itu, berikanlah tuntunan contoh yang baik di depan anak. Jangan tunjukan sikap yang buruk di hadapan anak agar anak tidak mengikutinya dan menjadikan kebiasaan.


2. Latihlah dari Hal-Hal yang Kecil

Ajaklah anak untuk bertanggung jawab dengan dirinya sendiri. Misalnya perihal kebersihan diri, orangtua bisa mengajarkan anak untuk mencuci tangan sebelum makan menggunakan sabun atau membuang sampah pada tempatnya.

Agar anak mudah melakukannya, berikan kemudahan kepada anak untuk melakukannya. Misalnya, dengan menyimpan kursi khusus untuk anak sehingga anak bisa naik ke kursi tersebut untuk mencuci tangan atau menyediakan tempat sampah yang mudah dengan jangkauan anak.

Banyak hal-hal kecil yang bisa kita lakukan untuk melatih anak bertanggung jawab. Orangtua bisa melatih anak secara bertahap agar anak tidak merasa tertekan.


3. Jelaskan Tentang Makna Tanggung Jawab

Orangtua perlu memahamkan tentang apa itu tanggung jawab dan mengapa setiap orang harus bertanggung jawab. Selain itu, orangtua pun perlu mengajarkan kepada anak perihal berbagai peraturan sehari-hari dan konsekuensinya bisa tidak mematuhinya.

Dengan mengajak anak berbincang secara santai dan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh anak, maka anak pun pelan-pelan akan mengerti mengapa ia harus bertanggung jawab dan mematuhi peraturan yang berlaku.

Orangtua pun bisa membacakan buku anak yang isinya tentang tanggung jawab. Dengan cara ini anak akan lebih mudah memvisualisakan makna tanggung jawab dari buku anak yang bergambar. Cara ini terbilang efektif dan jauh lebih menyenangkan bagi anak.


4. Libatkan Anak dalam Pekerjaan Rumah Sehari-Hari

Agar anak terbiasa bertanggung jawab dalam kehidupannya sehari-hari, maka orangtua harus melibatkan anak. Tidak perlu melibatkan dalam pekerjaan rumah yang berat, cukup yang ringan saja, dan disesuaikan dengan usia serta kemampuan sang anak.

Misalnya, melibatkan anak dalam agenda beres-beres rumah atau membereskan tempat tidur. Mungkin pekerjaan ringan tersebut akan jauh lebih lama jika dikerjakan bersama anak kecil. Namun, inti dari pembelajaran tersebut adalah melatih sikap tanggung jawab mereka. Lambat laun jika anak terus dilatih, anak pun akan terbiasa dan bisa mengerjakan sesuai dengan harapan.


5. Beri Reward dan Punishment

Untuk memotivasi anak agar memiliki sikap tanggung jawab, orangtua bisa membuat aturan reward dan punishment di dalam rumah yang aturannya telah disepakati besama dengan anak. Misalnya, jika membereskan tempat tidur sendiri, akan mendapatkan reward “bintang”. “Bintang-bintang” ini bisa dikumpulkan dan ditukar setelah mencapai jumlah tertentu menjadi makanan kesukaan atau barang yang diinginkan.  

Sebaliknya, bila anak tidak bertanggung jawab dengan tugas harian yang telah disepakati, maka anak akan mendapatkan “petir”. Misalnya, jika anak banyak mengumpulkan “petir”, maka konsekuensinya ia tidak mendapatkan uang jajan atau keinginannya ditangguhkan. Untuk menghilangkan “petir”, anak bisa melakukan hal-hal baik.


Sebaiknya orangtua memang perlu memahamkan kepada anak bahwa melakukan sikap bertanggung jawab itu tidak harus terpacu karena reward dan punishment saja. Orangtua perlu terus menyadarkan kepada anak bahwa balasan terbaik yang akan didapat anak jika bertanggung jawab adalah pahala serta keridaan dari Allah Swt. Sebaliknya, jika ia lalai dan tidak bertanggung jawab, maka Allah Swt. tidak akan suka dan bisa melahirkan dosa.


Itulah beberapa cara yang bisa diterapkan orangtua agar anak memiliki sikap tanggung jawab. Semoga tulisan ini bisa membantu dan memotivasi ya!


Bapak ibu Sahabat, jangan lupa untuk berqurban bersama yayasan griya bina yamuti dalam program qurban peduli gizi yatim dhuafa dan berdayakan peternak lokal berdaya.

Lihat Berdayakan peternak lokal


Melalui Rek yayasan:

BSI : 2217081947

An Yayasan griya bina yamuti

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kegiatan Bulan Desember

Kegiatan Terbaru

SEDIKIT DEMI SEDIKIT LAMA-LAMA JADI SELANGIT

  Kisah Albert Lexia dari Pennsylvania, Amerika Serikat, menggerakkan hati banyak orang. Ia menghabiskan 30 tahun hidupnya sebagai penyemir ...