Kisah inspiratip Zaid bin Haritsah, Sahabat Nabi Muhammad SAW


Ayah bunda sahabat, mari kita kenali sahabat Nabi Muhammad Zaid bin Haristsah.


Zaid bin Haritsah adalah salah satu pemeluk Islam paling awal dari kalangan bekas budak Nabi Muhammad SAW. Zaid menjadi satu-satunya sahabat Nabi yang disebutkan namanya dengan jelas dalam Alquran Surat Al Ahzab ayat 37.

Zaid bin Haritsah awalnya adalah seorang budak, tetapi kemudian diadopsi oleh Nabi Muhammad. Ia termasuk dalam kelompok orang-orang pertama yang memeluk Islam setelah Siti Khadijah, Ali bin Abi Thalib, dan Abu Bakar. Ketulusan iman Zaid dan kecepatan merespons panggilan Islam menjadikannya sosok yang patut diacungi jempol.

Lahir di Najd, Arab Saudi, sekitar tahun 576, Zaid adalah putra Haritsah dan Su'da binti Tsalabah, yang berasal dari kabilah Kalb di utara Jazirah Arab. Keberadaan Zaid sebagai sahabat Nabi Muhammad tercatat dalam sejarah Islam. Menurut Adz-Dzahabi, Muhammad bin Ahmad bin Utsman bin Qaimaz dalam Siyar A'lām al-Nubalā' (2006), dia satu-satunya sahabat Nabi yang disebutkan secara eksplisit dalam Alquran, yaitu dalam Surah al-Ahzab ayat 37.

Semasa kecil, ia diculik dan ditawan oleh satu kabilah yang menyerang desa Bani Ma'n tempatnya tinggal. Lantaran pada saat itu adalah masa perbudakan, para tawanan dijual sebagai budak di pasar 'Ukadz.

Di sana Zaid kecil dibeli oleh Hakim bin Hizam, yang kemudian dihadiahkan untuk bibinya, Khadijah. Selanjutnya, Khadijah menghadiahkan Zaid kepada sang suami, Rasulullah, untuk dimerdekakan hingga diangkat sebagai anak.

Rasulullah memutuskan mendahului penyerangan dan mengamanahkan 3 orang salih termasuk Zaid bin Haritsah untuk memimpin Perang Mu'tah.

"Rasulullah membagi pasukan dan memberi komando: Kalian dipimpin oleh Zaid bin Haritsah. Jika Zaid terbunuh, sebagai penggantinya Jafar bin Abi Thalib dan jika Jafar terbunuh, Abdullah bin Rawahah yang akan menggantikan selanjutnya'" berdasarkan Khalid Muhammad Khalid dalam bukunya Biografi 60 Sahabat Rasulullah SAW tentang Zaid bin Haritsah, Pemilik Cinta yang Tiada Duanya.

Dengan menunjuk dan memosisikan Zaid sebagai pemimpin pertama menggambarkan kedekatan kedudukan Zaid di sisi Rasulullah.

Selain itu, menegaskan pula bahwa Islam adalah agama yang datang untuk menghapus diskriminasi dan mengutamakan prinsip humanis pada hubungan antarmanusia.

Dalam peristiwa ini, kaum muslimin kalah jumlah dengan tentara Romawi yang begitu besar sekitar 200 ribu prajurit. Namun pasukan yang dikomandoi Zaid tetap maju meski akhirnya ia gugur dalam perang.

Semoga bermanfaat...

#GBYPEDULI #peduli#peduliyatim #peduliDhuafa #pedulisesama #Sedekah #SedekahSubuh #sedekahyuk #Sedekahonline #infak #zakat #Sedekahjumat #infak #Donasi  #yatim #dhuafa #Donasipembangunan

Disarikan dari CNN Indonesia

Kamis, 22 April 2021




Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kegiatan Bulan Desember

Kegiatan Terbaru

SEDIKIT DEMI SEDIKIT LAMA-LAMA JADI SELANGIT

  Kisah Albert Lexia dari Pennsylvania, Amerika Serikat, menggerakkan hati banyak orang. Ia menghabiskan 30 tahun hidupnya sebagai penyemir ...