Qurban sebagai Ibadah Utama

 


Assalamu'alaikum Warohamtullahi Wabaraktuh


Salam Pecinta Yatim


Tak terasa kita sudah memasuki bulan Dzulqo'dah, itu artinya kita akan memasuki bulan di mana Kaum Muslimin sedunia akan melaksanakan Ibadah Haji di Baitullah. Yuk mari kita do'akan Kaum Muslimin yang berangkat ibadah Haji ada dalam kelancaran dan kelak menjadi Haji Mabrur, Amiin. Dan semoga kita semua diberikan kesempatan pula untuk dapat melaksanakan panggilan menuju Rukun Islam yang ke-5 tersebut. Selain ibadah Haji, masih ada ibadah lainnya di bulan Dzulhijjah ini yakni penyembelihan Qurban. Kisah Nabi Ibrahim AS dengan putranya Ismail AS yang melatarbelakangi sejarah terjadinya ritual ini. 

Kata qurban itu berasal dari bahasa Arab qaraba-yuqaribu-qurbanan-qaribun, yang artinya dekat. Dengan begitu, sahabat karib berarti teman dekat. Makna kurban dalam istilah di sini berarti kita berusaha menyingkirkan hal-hal yang dapat menghalangi upaya mendekatkan diri kita pada Allah SWT. Penghalang mendekatkan itu adalah berhala dalam berbagai bentuknya, seperti ego, nafsu, cinta kekuasaan, cinta harta-benda dan lain-lainnya secara berlebihan.

Pesan mendasar dalam perintah tersebut adalah agar manusia tidak tersesat dalam menjalani hidup dan kehidupan. Manusia sangat mudah sekalli terpedaya oleh kenikmatan sesaat, maka metode dan bimbingan untuk selalu melihat kompas kehidupan melalui shalat dan dziki agar kehidupan kita tidak salah arah.

Perintah Qurban ada dalam Al-quran Surat Al Hajj ayat 34-35  yang artinya : "Dan bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (qurban), agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak. Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserahdirilah kamu kepada-Nya. Dan sampaikanlah (Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah), (yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah hati mereka bergetar, orang yang sabar atas apa yang menimpa mereka, dan orang yang melaksanakan salat dan orang yang menginfakkan sebagian rezeki yang Kami karuniakan kepada mereka."

Jadi jelas bagi kita bahwa perintah berqurban merupakan syariat Allah kepada umatnya sebagai bukti ke-berserahan diri dan kepatuhan kepada Allah SWT. Sehingga tidaklah berlebihan jika Rasul Muhammad SAW membenci umatnya yang memiliki kesempatan untuk berqurban tapi tidak melaksanakannya seperti dalam hadist Riwayat Ahmad dan Ibnu Majah :


عَنْ َأبِي هُرَيْرَة: َأنَّ رَسُوْل اللهِ صلى الله عليه وسلم قال : مَنْ كَانَ لهُ سَعَة وَلمْ يَضَحْ فَلا يَقْربَنَّ مُصَلَّانَا (رواه احمد وابن ماجه)

Artinya: "Dari Abu Hurairah, "Rasulullah SAW telah bersabda, barangsiapa yang mempunyai kemampuan, tetapi ia tidak berkurban maka janganlah ia mendekati (menghampiri) tempat salat kami." (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

Semoga kita semua termasuk orang orang yang selalu berserah diri dan patuh pada ajaran Illahi. 

Kami dari Griya Bina Yamuti menerima titipan para donatur berhati mulia untuk qurban, dan Insya Allah akan kami salurkan kepada anak-anak yatim binaan kami. Semoga titipan ini akan menjadi kendaraan para Donatur di Hari Akhir nanti.

Wassalam,

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kegiatan Bulan Desember

Kegiatan Terbaru

SEDIKIT DEMI SEDIKIT LAMA-LAMA JADI SELANGIT

  Kisah Albert Lexia dari Pennsylvania, Amerika Serikat, menggerakkan hati banyak orang. Ia menghabiskan 30 tahun hidupnya sebagai penyemir ...